KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka Makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah
pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul "Aspek
Teknik/Operasi" ini kami
susun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah pada Jurusan Teknik Informatika,
Stikom Poltek Cirebon.
Penulis menyadari
bahwa tugas ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan
tugas akhir ini.
Terakhir penulis
berharap, semoga tugas ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.
Cirebon, 22
April 2016
Penyusun,
Kelompok
III
DAFTAR ISI
ASPEK TEKNIS / OPERASI
A. PENGERTIAN ASPEK TEKNIS/
OPERASI
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi.
Penilaian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan
sebelum perusahaan dijalankan.Penentuan kelayakan teknis atau operasi
perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/ operasi, sehingga
apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan
dalam perjalannya di kemudian hari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah
penentuan lokasi,luas produksi, tata letak (layout ), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan
dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.
Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas
produksi dan layout serta
kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.
Penentuan lokasi misalnya perlu
dilakukan dengan pertimbangan yang matang.Pemilihan lokasi terdiri untuk kantor pusat, cabang, gudang dan
pabrik. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks
dan rumit adalah penentuan lokasi pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang
harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi pabrik diputuskan. Pertimbangannya
adalah apakah dekat bahan baku atau dekat pasar, dekat konsumen. Kemudian,
dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk
suatu lokasi. Penilaian lokasi pabrik nantinya dapat dilakukan dengan
hasil penilaian value, perbandingan biaya, atau
analisis ekonomi (economic analysis). Tergantung dari keingian pihak yang melakukannya.
Kemudian penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang
dihasilkandalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, sehingga dapat
diperoleh profitmargin yang tinggi.
Demikian pula penentuan layout untuk pabrik yang akan
didirikan juga mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya, proses produksi yang
akan dijalankan.Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah penyusunan
perlataan mesin di dalam gedungtersebut. Pilihan yang ada apakah proses layout
atau produk layout. Penilaian ini tentunya tidak dilakukan secara
serampangan tapi, dengan mempertimbangkan factor-faktor
sepertiproduk yang dihasilkan atau ragam produk.
Selanjutnya adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi
yang diinginkan,apakah
continuous process atau intermitten process. Pemilihan proses produksi
biasanyaterkait dengan teknologi yang diinginkan apakah padat karya
atau padat modal. Untuk negaraberkembang seperti Indonesia biasanya lebih
diutamakan teknologi padat karya, mengingattingginya tingkat pengangguran di
negeri ini.
Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan diguakan
nantinya. Metodepersediaan yang akan digunkan tergantung dari jenis usaha yang
dijalankan.
Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara
efisien atau tidak,karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah
satu faktor besar kecilnya labayang
akan diperoleh perusahaan.
B. TUJUAN ASPEK TEKNIS/ OPERASI
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tiap aspek memiliki
tujuan tertentu.Demikian pula dengan aspek teknis/ operasi juga memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian
aspek teknis/ operasi, yaitu :
1.
Agar perusahaan dapat
menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,gudang, cabang maupun kantor pusat.
2.
Agar perusahaan dapat
menentukan layout yang sesuai
dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan
efisiensi.
3.
Agar perusahaan bisa menentukan
teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
4.
Agar perusahaan bisa menentukan
metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai bidang usahanya.
5.
Agar dapat menentukan kualitas
tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan dating
C. PENENTUAN LOKASI USAHA
Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa prioritas utama aspek teknis/ operasi adalah menganalisis
masalah penentuan lokasi. Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam
menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya.
Dalam memilih lokasi tergantung
dari jenis usaha atau investasi yang dijalankan.Terdapat paling tidak empat
lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaituantara lain :
1.
Lokasi untuk kantor pusat.
2.
Lokasi untuk pabrik .
3.
Lokasi
untuk gudang.
4.
Kantor cabang
Secara umum pertimbangan dalam
menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut:
1.
Jenis
usaha yang dijalankan.
2.
Apakah
dekat dengan pasar atau konsumen.
3.
Apakah
dekat dengan bahan baku.
4.
Apakah tersedia tenaga kerja.
5.
Tersedia sarana dan prasarana (transportasi,
listrik dan air).
6.
Apakah
dekat dengan pusat pemerintahan.
7.
Apakah
dekat lembaga keuangan.
8.
Apakah berada di kawasan
industri.
9.
Kemudahan untuk melakukan
ekspansi/ perluasan.
10.
Kondisi adat istiadat/ budaya/
sikap masyarakat setempat.
11.
Hukum
yang berlaku di wilayah setempat
Khusus untuk lokasi pabrik
paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan,yaitu :
1.
Faktor Utama (Primer)
Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah :
a. Dekat dengan pasar.
b. Dekat dengan bahan baku.
c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang
diinginkan.
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api
atau pelabuhan lautatau pelabuhan udara.
e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik.
f. Sikap masyarakat
2.
Faktor Sekunder
Pertimbangan sekunder
dalam penentuan lokasi pabrik adalah :
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung.
b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut
di masa yang akan datang.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan
atau perumahanan.
e. Iklim dan tanah.
f. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat
Kemudian pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor
pusat yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dekat pemerintahan.
2. Dekat lembaga keuangan.
3. Dekat dengan pasar.
4. Tersedia saran dan prasarana
Sedangkan pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Di kawasan industri.
2. Dekat dengan pasar.
3. Dekat dengan bahan baku.
4. Tersedianya sarana dan prasarana
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan
bagi perusahaan,baik dari segi finansial maupun non-finansial. Keuntungan yang
diperoleh denganmendapatkan lokasi yang tepat antara lain adalah :
1.
Pelayanan
yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah
maupunkualifikasinya.
3. Kemudahan dalam memperoleh
bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus - menerus.
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu.
5. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang
akan datang.
6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
D. METODE PENILAIAN LOKASI
Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Pertimbangan
di atas harus dinilai secara matang. Untuk menialai lokasi yang sesuai dengan
keinginan perusahaan dapatdigunkan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
Paling tidak ada 3 metode yang dapat digunakan
dalam menilai suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni :
1. Metode penilaian hasil value
2. Metode perbandingan
biaya (cost comparison method).
3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method).
Faktor-
faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil antaralain adalah :
1. Pasar.
2. Bahan baku.
3. Transportasi.
4. Tenaga kerja.
5. Pertimbangan lainnya
Sedangkan
faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya adalah :
1. Bahan baku.
2. Bahan bakar dan listrik.
3. Biaya operasi.
4. Biaya umum
5. Biaya lainnya
Kemudian factor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam metode analisis ekonomiadalah :
1.
Biaya sewa.
2.
Biaya tenaga kerja.
3.
Biaya pengangkutan.
4.
Biaya bahan bakar dan listrik.
5.
Pajak.
6.
Perumahan.
7.
Sikap
masyarakat.
8.
Dan lainnya
Berikut ini contohnya
penggunaan ketiga metode di atas.
1.
Metode Penilaian Hasil Value
PT Sinar Layang bermaksud mendirikan pabrik tekstil. Pilihan
lokasi yang diinginkan adalah di Serang, Cirebon dan bandung. Pertimbangannya
adalah berdasarkan metode penilaian hasil value
.
Tabel 5.1 Penilaian Lokasi dengan Metode Penilaian Hasil Value
No.
|
Kebutuhan
|
Nilai Lokasi yang Ideal
|
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
1
|
Pasar
|
40
|
25
|
35
|
20
|
2
|
Bahan
Baku
|
30
|
20
|
25
|
15
|
3
|
Transportasi
|
15
|
7
|
13
|
8
|
4
|
Tenaga
Kerja
|
10
|
10
|
9
|
11
|
5
|
Lainnya
|
5
|
4
|
5
|
4
|
Jumlah
|
100
|
66
|
87
|
58
|
Berdasarkan metode penilaian hasil value maka lokasi yang tertinggi yang
dipilih yaitu kota Bandung dengan nilai 87.
2.
Metode Perbandingan Biaya (Cost
Comparison Method)
Metode perbandingan biaya
didasarkan kepada kebutuhan biaya–biaya utama seperti ;biaya bahan baku, biaya operasi
(pengolahan), biaya distribusi, biaya umum dan biayalainnya.
Tabel 5.2 Penilaian Lokasi
dengan Metode Perbandingan Biaya
No.
|
Kebutuhan
|
Lokasi
|
||
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
||
1
|
Bahan Baku
|
150
|
160
|
140
|
2
|
Bahan Bakar Dan
Listrik
|
40
|
45
|
40
|
3
|
Biaya Operasi
|
60
|
65
|
55
|
4
|
Biaya Umum
|
70
|
75
|
65
|
5
|
Biaya Lainnya
|
10
|
10
|
5
|
Jumlah
|
330
|
355
|
305
|
Berdasarkan metode perbandingan
biaya maka lokasi yang dipilih adalah Bandungdengan biaya termurah, yaitu hanya
Rp 305 per unit.
3.
Metode Analisis Ekonomi
(Economic Analysis Method)
Penilaian dengna metode analisis ekonomi didasarkan pada berbagai
jenis biaya yangakan menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan
biaya sosial seperti sikap masyarakat.
Tabel 5.3 Penilaian Lokasi
dengan Metode Analisis Ekonomi
No.
|
Kebutuhan
|
Lokasi
|
||
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
||
1
|
Biaya Sewa
|
200.000
|
150.000
|
175.000
|
2
|
Biaya Tenaga Kerja
|
900.000
|
1.000.000
|
850.000
|
3
|
Biaya Pengangkutan
|
300.000
|
400.000
|
350.000
|
4
|
Biaya Bahan Bakar &
Listrik
|
180.000
|
180.000
|
180.000
|
5
|
Pajak
|
50.000
|
60.000
|
50.000
|
Total Biaya Operasi
|
1.630.000
|
1.790.000
|
1.605.000
|
|
6
|
Perumahan
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
7
|
Sikap Masyarakat
|
Cukup
|
Sedang
|
Baik
|
Lokasi yang dipilih dengn
metode economic analysic adalah Bandung.
E. LUAS PRODUKSI
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah
produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas
teknis dan peralatanyang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas
produksi dapat dilihat dari segi ekonomisdan segi teknis. Dari segi ekonomis
yang dilihat adalah berapa yang paling efisien.Sedangkan, dari segi teknisnya
yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasarkemampuan mesin dan
peralatan serta persyaratan teknis.
Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan dating.
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga
kerja, dan lain-lain.
3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar.
4. Daur hidup produk dan produk subtitusi dari produk tersebut.
Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan
keuntungan yangmaksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut :
1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue
2. Pendekatan break event point
3. Metode linier programming
F. TATA LETAK (LAYOUT)
Layout merupakan suatu proses dalam
penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi
produksi/ operasi. Layout dirancang
berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia
dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagaiberikut :
1.
Memberikan ruang gerak yang
memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan.
2.
Pemakaian
ruangan yang efisien.
3.
Mengurangi biaya produksi
maupun investasi.
4.
Aliran material menjadi lancer.
5.
Pengangkutan material
dan barang jadi yang rendah.
6.
Kebutuhan
persediaan yang rendah.
7. Memberikan kenyaman, kesehatan dan keselamatan kerja yang
lebih baik
Pada umumnya jenis layout
didasarkan pada situasi sebagai berikut :
a.
Posisi Tetap (Fixed Position)
Layout jenis
ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk tau hal-hal lain yang menyebabkan tak
mungkin untuk memindahkan produknya. Jadi produk tetapdi tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk.
Contohnya,gedung pembuatan kapal.
b.
Orientasi Proses (Process
Oriented )
Layout orientasi
proses didarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
Biasanya layout jenis ini dapat
secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yangberbeda. Contohnya, rumah sakit.Process layout(functional layout),
merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang
sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan.
Contohnya, untuk industry tekstil, semua mesin pemotong dikelompokkan dalam
satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam satu area. Jenis layout ini
biasanya untuk usaha job order (sesuaipesanan).
c.
Tata
Letak Kantor (Office Layout )
Layout jenis
ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukan
untuk perpindahan informasi. Jika, perpindahan informasi semuanyadiselesaikan dengan
telepon/ alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah,
jikaperpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah layout perlu dipertimbangkan dengan matang.
d.
Tata
Letak Pedagang Eceran/ Pelayanan ( Retail And Service Layout )Yaitu
layout yang
berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus bermacam produk atau barang agar lebih banyak
barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e.
Tata
Letak Gudang (Warehouse Layout )
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang
danmemaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Jadi, tujuan dari layout ini
adalah untuk memperoleh optimum trade- off antara
biaya penanganan dan ruang gudang.
f.
Tata
Letak Produk (Product Layout )
Layout jenis
ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalamproduksi yang berulang - ulang dan
berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila
proses produksinya telah distandarisasikaan serta diproduksi dalam jumlah
yangbenar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal
sampai akhir.Contohnya, perakitan mobil.
Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut :
1.
Kapasitas dan tempat yang
dibutuhkan Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin dan peralatan yang
dibutuhkan maka,kita dapat menentukan layout dan penyediaan tempat
atau ruangan untuk setiapkomponen tersebut.
2.
Peralatan untuk menangani
material atau bahanAlat yang digunakan juga sangat tergantung pada jenis
material atau bahan yangdipakai, misalnya ; derek dan kereta otomatis
untuk memindahkan bahan.
3.
Lingkungan
dan estetikaKeleluasaan dan kenyamanan tempat kerja juga mendasari
keputusan tentang layout seperti ; jendela, sirkulasi ruang
udara.
4.
Arus informasi Pertimbangan
tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi
perlu juga dibuat.
5.
Biaya perpindahan antara tempat
kerja yang berbedaPertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan
pemindahan alatdan bahan. Contohnya
Untuk layout peralatan pabrik, factor- faktor
yang menjadi pertimbangan adalah sebaagai berikut:
1.
Produk
yang dihasilkan.
2.
Kebutuhan
terhadap ruangan.
3.
Urutan produksi.
4.
Jenis dan berat peralatan
/ mesin.
5.
Aliran bahan baku.
6.
Udara dan cahaya
di ruangan.
7.
Pemeliharaan.
8.
Fleksibelitas (kemudahan
berpindah-pindah)
G. PEMILIHAN
TEKNOLOGI
Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi, yang
perlu diperhatikan dalampemilihan teknologi adalah :
1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.
6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.
7. Dan pertimbangan lainnya
H. ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Untuk jenis usaha tertentu, permasalahan persediaan sangat penting
untuk dipertimbangkan dan dianalisis. Salah satu teknik persediaan yang
sering digunakan adalah metod Economic Order Quantity(EOQ).
EOQ merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap
kali pesan dengan biayayang paling rendah. Artinya, setipa kali memesan
bahan mentah perusahaan dapat menghemat
biaya yang akan dikeluarkan.
Hal-hal yang
berkaitan dengan EOQ dan sangat perlu untuk diperhatikan adalah masalah
klasifikasi biaya. Pentingnya klasifikasi biaya akan memudahkan kita
dalammelakukan analisis, sehingga hasil yang akan diperoleh dapat diakui
kebenarannya.Secara umum klasifikasi biaya yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
a.
Biaya angkut/ penyimpanan atau Carrying
Cost (CC)
b.
Biaya
pemesanan atau Orderign Cost (OC)
c.
Biaya total atau Total
Cost (TC).
Kemudian formula untuk menghitung atau mencari EOQ bias dilakukan
sesuai keadaan. Paling tidak ada tujuh keadaan yang bias digunkan untuk
menghitung EOQ.Pembahasan ini hanya digunakan untuk dua formula, yaitu
pertama menghitung EOQ dengankebutuhan tetap dan yang kedua untuk
menghitung EOQ dengan kapasitas lebih.
I. SAFETY STOCK (SS)
Merupakan persediaan pengaman atau persediaan
tambahan yang dilakukanperusahaan agar tidak terjadi
kekurangan bahan. Safety stock sangat diperlukan gunamengantisipasi membludaknya permintaan
akibat dari permintaan yang tak terduga.
Terdapat beberarapa faktor penentu dalam menghitung besarnya safety stock, yaituantara lain :
1.
Penggunaan bahan baku rata-
rata.
2.
Faktor waktu.
3.
Biaya
yang digunakan
Di samping faktor penentu di atas dalam memenuhi safety
stock diperlukan standar kuantitas yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Persediaan minimum
2.
Besarnya
pesanan standar
3.
Persediaan maksimum.
4.
Tingkat pemesanan kembali.
5.
Administrasi persediaan
J. REORDER POINT (ROP)
ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas
waktupemesanan kembali dengan melihat jumlah minimal persediaaan yang ada. Hal
ini pentingagar supaya jangan sampai terjadi kekurangan bahan pada saat
dibutuhkan. Jumlahpemesanan kembali dihitung dengan probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekuranganstock dan dihitung selama tenggang waktu.
Terdapat banyak model reorder point yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi perusahaan. Dalam buku ini hanya akan dibahas model jumlah
permintaan maupun masa tenggang waktu konstan (constant demand rate,
constant lead time).
KESIMPULAN
Kesimpulan kami dalam Materi
Aspek Operasional ini ialah:
Berfikir bahwa dengan menguasai Materi Aspek
Operasional kita dapat mengubah dan mengatur kembali tatanan & susunan
operasional menjadi lebih baik sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara
efektif & efisien.
LATIHAN
A.
SOAL
1.
Anda diminta untuk menjelaskan
hal- hal apa saja yang perlu dilakukan dalam aspek teknis/ operasi.
2.
Dalam aspek ini terdapat
beberapa tujuan yang ingin dicapai. Coba anda jelaskantujuan yang dimaksud
3.
Uraikan pertimbangan dalam
menentukan suatu lokasi, baik untuk kantor pusat,gudang maupun pabrik .
B. JAWABAN
1.
HaL- hal
yang perlu dilakukan dalam aspek teknis/ operasi ;
a). Penentuan lokasi
b). Luas produksi
c) Tata letak (layout )
d). Penyusunan
peralatan pabrik
e). Proses peralatan
pabrik
f). Proses produksinya
g). Pemilihan teknologi
2.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penilaian aspek teknis ;
a). Agar perusahaan dapat
menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,gidang, cabang maupun kantor pusat.
b). Agar perusahaan dapat
menentukan layout yang sesuai
dengan proses produksi yangdipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi
c). Agar perusahaan bisa
menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya
d). Agar perusahaan bisa menentukan
metode persediaan yang palign baik untuk dijalankan sesuai bidang usahanya
e). Agar dapat menentukan kualitas
tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan dating
3.
Pertimbangan dalam menentukan suatu
lokasi, baik untuk kantor pusat, gudangmaupun pabrik, meliputi ;
a). Jenis usaha yang dijalankan
b). Apakah
dekat dengan pasar atau konsumen
c). Apakah
dekat dengan bahan baku
d). Apakah tersedia tenaga kerja
e). Tersedia sarana dan
prasarana (transportasi, listrik dan air)
f). Apakah dekat dengan
pusat pemerintahan
g). Apakah dekat lembaga keuangan
h). Apakah berada di kawasan industry
i). Kemudahan untuk melakukan ekspansi/ perluasan
j). Kondisi adat istiadat/ budaya/ sikap masyarakat setempat
k). Hukum yang berlaku di wilayah setempat
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.